Kupu-kupu adalah serangga dari ordo Lepidoptera yang biasanya aktif di siang hari. Seperti serangga holometabolous lainnya, siklus hidup kupu-kupu terdiri dari empat tahapan: telur, larva (yang biasa disebut ulat), chrysalis atau kepompong dan serangga dewasa. Kupu-kupu memiliki sayap yang relatif besar dan seringkali berwarna cerah. Kupu-kupu terdiri dari kupu-kupu sejati (true butterflies; superfamili Papilionoidea), skipper (superfamili Hesperioidea) dan kupu-kupu ngengat (moth-butterflies; superfamili Hedyloidea). Selebihnya famili-famili lainnya, lebih dari 120 famili, dalam ordo Lepidoptera dianggap sebagai ngengat.
Kupu-kupu umumnya hidup dengan mengisap madu bunga (nektar/ sari kembang). Namun ada beberapa jenis yang menyukai cairan yang diisap dari buah-buahan yang jatuh di tanah dan membusuk, daging bangkai, kotoran burung, dan tanah basah.
Berbeda dengan kupu-kupu, larva kupu-kupu atau ulat hidup terutama dengan memakan daun-daunan. Ulat-ulat ini sangat rakus, akan tetapi umumnya masing-masing jenis ulat berspesialisasi memakan daun dari jenis-jenis tumbuhan yang tertentu saja. Sehingga kehadiran suatu jenis kupu-kupu di suatu tempat, juga ditentukan oleh ketersediaan tumbuhan yang menjadi inang dari ulatnya.
Klasifikasi ilmiah Kupu-Kupu (Lepidoptera)
Superregnum | Superkingdom/Domain: Eukaryota Whittaker & Margulis, 1978 – eukariota (eukaryotes); organisme yang mempunyai sel kompleks yang terbungkus dalam membran, meliputi hewan, tumbuhan, dan jamur—yang kebanyakan multiselular—serta berbagai mikro organisme lain yang bukan hewan, tumbuhan atau jamur yang diklasifikasikan secara kolektif sebagai protista (banyak di antaranya mempnyai sel tunggal atau uniselular). Organisme-organisme lainnya, misalnya bakteri, yang tidak mempunyai nuklei (membran sel) dan struktur sel kompleks lainnya disebut prokariota. Ciri-ciri sel eukariota antara lain sel eukariota memiliki ukuran yang lebih besar dari prokariota dan memiliki bagian-bagian sub-selular yang disebut dengan organel dan sitoskeleton yang terdiri atas mikrotubulus, mikrofilamen dan filamen antara. Berbeda dengan prokariota, DNA eukariota disimpan dalam kumpulan kromosom yang tersimpan di dalam nuklei yang terbungkus membran nuklei. Selain melakukan pembelahan sel secara aseksual, kebanyakan eukariota juga bisa melakukan reproduksi seksual melalui proses fusi sel, yang tidak ditemukan pada prokariota.
(unranked): Unikonta – (Unikonts); kelompok taksonomi yang diajukan oleh Thomas Cavalier-Smith, meliputi sel eukariotik dengan flagellum tunggal, atau amoebae tanpa flagella, dimana Flagellum (jamak: flagella) adalah tonjolan seperti ekor yang keluar dari sel tubuh dan berfungsi dalam pergerakan sel. Yang termasuk unikonta adalah opisthokonta (binatang, jamur, dan kerabatnya) and Amoebozoa (grup utama dari protozoa amoeboid, organisme 1 sel yang mempunyai bentuk tak tentu). Unikonta berlawanan dengan grup eukariotik lain yaitu bikonta, yang mana mempunyai dua flagella (walaupun ada banyak pengecualian). Bikonta sendiri meliputi Archaeplastida (tumbuhan dan kerabatnya), Excavata, Rhizaria, and Chromalveolata.
(unranked): Opisthokonta – (Opisthokonts) atau "grup Fungi/Metazoa"; kelompok utama dari eukariota, meliputi kerajaan binatang (animal) dan jamur (fungus), bersama dengan mikroorganisme eukariotik. Satu ciri umum dari opisthokonta adalah sel flagellata-nya, seperti pada kebanyakan sperma binatang dan spora jamur, bergerak ke depan dengan menggunakan flagellum tunggal yang ada di belakang (single posterior flagellum). Ini merupakan asal penamaan grup opisthokonta (berasal dari bahasa Yunani: opísthios = "bagian belakang (rear, posterior)" + kontós = "tiang pangkal (pole)", contoh "flagellum"). Sebalikny, sel-sel flagellata pada grup eukariota lain bergerak ke depan dengan satu atau lebih flagella yang terletak di bagian depan (anterior flagella).
(unranked): Holozoa Lang et al. 2002 – kelompok organisme yang meliputi binatang dan kerabat organisme satu sel terdekatnya, diluar dari kelompok jamur.
(unranked): Filozoa - kelompok organisme yang meliputi binatang dan kerabat organisme satu sel terdekatnya, diluar dari kelompok jamur dan Mesomycetozoa (kelompok kecil dari protista, kebanyakan merupakan parasit pada ikan dan binatang lainnya). Filozoa meliputi kelas Filasterea, kelas Choanoflagellatea dan kingdom binatang (Animalia atau Metazoa).
Regnum | Kingdom: Animalia Linnaeus, 1758 – atau Metazoa, yaitu Hewan atau binatang (animals); kelompok utama dari organisme eukariotik yang mempunyai sel banyak (multiselular) yang terorganisasi dalam fungsi-fungsi yang berbeda (jaringan). Semua binatang juga adalah heterotrof, artinya tidak bisa membuat energi sendiri, tetapi harus mengambil dari lingkungan sekitarnya. Ciri-ciri hewan atau binatang antara lain mempunyai sel tubuh yang banyak (multiselular), heterotrofik, sel-selnya tidak memiliki dinding sel yang menyokong tubuh dengan kuat, dapat bergerak secara aktif, sebagian besar bereproduksi secara seksual, mempunyai bermacam-macam alat pernafasan tergantung tempat hidupnya, memerlukan makanan untuk tubuh dan berkembang dll.
Subregnum | Subkingdom: Eumetazoa Butschli, 1910 - kelompok utama dari hewan dalam klasifikasi Lima Kingdom dari Lynn Margulis dan KV Schwartz, terdiri dari Radiata dan Bilateria – mencakup semua binatang kecuali spon (bunga karang), placozoa (organisme yang bentuknya adalah bentuk dasar dari invertebrata, mempunyai struktur yang paling sederhana dari semua hewan multisel non-parasit (metazoa)) dan mesozoa (organisme yang masih belum banyak diketahui, sangat kecil, merupakan parasite seperti cacing pada hewan invertebrata laut). Ketika diperlakukan sebagai takson (kelompok) resmi Eumetazoa biasanya dijadikan sebagai sebuah subkingdom. Nama metazoa juga telah digunakan untuk merujuk ke grup ini, tetapi lebih sering merujuk pada Animalia secara keseluruhan. Banyak skema klasifikasi tidak menyertakan subkingdom Eumetazoa. Karakteristik eumetazoans termasuk mempunyai jaringan tubuh sejati (true tissue) yang tersusun dalam lapisan germinal (germ layer/lapisan nutfah), dan mempunyai embrio yang melalui tahap gastrula (fase awal dari perkembangan embrio dari kebanyakan hewan dimana lapisan tunggal blastula (lingkungan padat dari sel-sel yang terbentuk selama tahap awal perkembangan embrio pada hewan) berubah menjadi struktur 3 lapisan).
(unranked): Bilateria Hatschek, 1888 – semua jenis hewan yang mempunyai simetri bilateral, yaitu mempunyai bagian depan dan belakang, juga mempunyai bagian atas dan bawah. Hewan yang mempunyai simetri radial (Radiata) seperti halnya ubur-ubur mempunyai bagian atas dan bawah namun tidak ada bagian depan dan belakang. Hampir semua bilateria memiliki simetri bilateral kecuali echinodermata, yang memiliki simetri hampir radial saat dewasa, namun memiliki simetri bilateral saat masih menjadi larva. Bilateria terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu Acoelomorpha dan Nephrozoa.
(unranked): Nephrozoa Jondelius et al. 2002 - kelompok Bilateria tanpa Acoela dan Nemertodermatida. Acoela adalah ordo hewan yang diperlakukan baik sebagai kelompok cacing pipih (flatworms) atau sebagai salah satu dari dua kelas dari filum Acoelomorpha, sedangkan Nemertodermatida adalah kelompok kecil dari cacing laut mikroskopis. Nephrozoa diajukan oleh Ulf Jondelius et al. berdasarkan adanya otak sejati dan keberadaan protonephridia yang dikarenakan sinapomorfi morfologis (morphological synapomorphies). Nephrozoa terbagi menjadi Deuterostomia, Protostomia dan Bilateria incertae sedis. Incertae sedis (bahasa latin untuk "penempatan yang tidak pasti"), adalah istilah yang digunakan untuk mendefinisikan kelompok taksonomi yang hubungannya lebih jauh lagi tidak diketahui atau tidak terdefinisi.
(unranked): Protostomia Grobben, 1908 – (protostomes), kelompok utama hewan yang pada perkembangan embrio-nya, pembukaan pertama pada embrio menjadi mulut (sementara pada kelompok lain, Deuterostomia, pembukaan pertama ini akan menjadi anus). Pada tahap perkembangan ini, pengkhususan selanjutnya dari setiap sel embrio yang ada (akan menjadi apa) telah ditentukan. Protostomia adalah salah satu dari dua kelompok hewan yang memiliki rongga tubuh sejati (coelom) dan diyakini mempunyai nenek moyang yang sama.
Superphylum: Ecdysozoa Aguinaldo et al., 1997 – (ecdysozoans); kelompok hewan yang mengalami pergantian kerangka luar; kelompok ini memiliki kerangka luar (eksoskeleton) yang terdiri dari 3 lapisan kutikula yang tersusun dari bahan organik yang secara berkala dilepaskan bersamaan dengan proses perkembangan hewan tersebut. Proses pergantian kulit ini disebut ekdisis (ecdysis). Ecdysozoa terdiri atas filum-filum berikut: Arthropoda, Onychophora, Tardigrada, Kinorhyncha, Priapulida, Loricifera, Nematoda dan Nematomorpha.
(unranked): Panarthropoda Nielsen, 1997 – kelompok hewan yang mempunyai kaki dan cakar, mempunyai sistem saraf ventral, dan tubuhnya tersegmentasi (beruas atau berbuku-buku). Panarthropoda terdiri dari filum Arthropoda, Tardigrada dan Onychophora.
Phylum: Arthropoda Latreille, 1829 – artropoda (arthropods); hewan tak bertulang belakang (invertebrata) yang mempunyai kerangka luar, tubuh terbagi-bagi dalam beberapa bagian, dan anggota tubuh tambahan lainnya, merupakan filum yang terbesar dalam dunia hewan dimana hampir 90% dari seluruh jenis hewan yang diketahui orang adalah Arthropoda, mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan dan hewan sejenis lainnya. Ciri-ciri Arthropoda antara lain adalah tubuh bersegmen dengan anggota tubuh bersegmen berpasangan; memiliki simetri bilateral (mempunyai atas-bawah, depan-belakang); mempunyai kerangka luar atau eksoskeleton ber-kitin; mempunyai kanal alimentari seperti pipa dengan mulut dan anus; memiliki sistem sirkulasi terbuka; sistem syaraf terdiri atas sebuah ganglion anterior atau otak yang berlokasi di atas kanal alimentari, sepasang penghubung yang menyalurkan dari otak ke sekitar kanal alimentari dan tali syaraf ganglion yang berlokasi di bawah kanal alimentary; pembuangan zat sisa atau ekskresi biasanya oleh tubulus malphigi dan material hasil ekskresi melintas keluar lewat anus; pernafasan atau respirasi dengan insang atau trakhea dan spirakel; tidak mempunyai silia atau nefridia.
Subphylum: Hexapoda Latreille, 1825 – arthropoda yang memiliki 3 pasang kaki. Kebanyakan arthropoda lainnya memiliki lebih dari tiga pasang kaki. Hexapoda memiliki tubuh yang dibagi menjadi kepala dibagian depan, dada, dan perut di bagian belakang.
Bagian kepalanya tersusun dengan sebuah bagian presegmentasi yang merupakan tempat untuk mata, dan 6 bagian segmentasi dengan bagian tubuh luar (appendage) sebagai berikut: antena pada segmen 2, Mandibula (rahang penghancur) pada segmen 4, Maxillae (rahang mengunyah) pada segmen 5 dan Labium (bibir bawah) pada segmen 6.
Dada tersusun dengan 3 segmentasi dimana setiap segmen dilengkapi dengan sepasang kaki. Untuk arthropoda yang hidup di daratan, biasanya kakinya tersusun dari 5 segmen. Pada kebanyakan serangga segmen dada kedua dan ketiga merupakan tempat untuk mendukung sayap.
Perut terdiri dari sebelas segmen pada semua serangga sejati (sering kali berkurang jumlahnya pada banyak spesies serangga), kecuali pada Protura yang memiliki hingga dua belas segmen, dan pada Collembola hanya ada enam segmen (kadang-kadang malah berkurang menjadi hanya empat saja). Appendage pada perut sangat sedikit, terbatas hanya untuk alat kelamin eksternal saja dan kadang ada juga sepasang organ sensor pada segmen terakhir.
Hexapoda terbagi menjadi 2 kelas, Insecta dan Entognatha (terdiri dari subkelas Collembola, Protura dan Diplura)
Bagian kepalanya tersusun dengan sebuah bagian presegmentasi yang merupakan tempat untuk mata, dan 6 bagian segmentasi dengan bagian tubuh luar (appendage) sebagai berikut: antena pada segmen 2, Mandibula (rahang penghancur) pada segmen 4, Maxillae (rahang mengunyah) pada segmen 5 dan Labium (bibir bawah) pada segmen 6.
Dada tersusun dengan 3 segmentasi dimana setiap segmen dilengkapi dengan sepasang kaki. Untuk arthropoda yang hidup di daratan, biasanya kakinya tersusun dari 5 segmen. Pada kebanyakan serangga segmen dada kedua dan ketiga merupakan tempat untuk mendukung sayap.
Perut terdiri dari sebelas segmen pada semua serangga sejati (sering kali berkurang jumlahnya pada banyak spesies serangga), kecuali pada Protura yang memiliki hingga dua belas segmen, dan pada Collembola hanya ada enam segmen (kadang-kadang malah berkurang menjadi hanya empat saja). Appendage pada perut sangat sedikit, terbatas hanya untuk alat kelamin eksternal saja dan kadang ada juga sepasang organ sensor pada segmen terakhir.
Hexapoda terbagi menjadi 2 kelas, Insecta dan Entognatha (terdiri dari subkelas Collembola, Protura dan Diplura)
Classis | Class: Insecta Linnaeus, 1758 – serangga (insects); kelompok utama dari hewan beruas atau hewan berbuku-buku (Arthropoda) yang meliputi antara lain bangsa capung (Odonata), bangsa belalang (Orthoptera), bangsa kupu-kupu dan ngengat (Lepidoptera), bangsa lalat dan kerabatnya (Diptera), bangsa kepik (Hemiptera), bangsa kumbang (Coleoptera), bangsa semut dan lebah (Hymenoptera) dll. Ciri-ciri serangga adalah memiliki kerangka luar atau eksoskeleton ber-kitin, tubuh terbagi dalam 3 bagian (kepala, dada, dan perut), mempunyai 3 pasang kaki (Hexapoda-berkaki enam), bermata kompon, dan memiliki sepasang antena.
(unranked): Dicondylia - salah satu dari 2 kelompok insecta yang dibedakan berdasarkan bentuk mandibula (rahang)-nya. Dicondylia merupakan kelompok hewan yang mempunyai dua titik artikulasi/penghubung atau dua mandibular condyle pada setiap mandibula-nya, sementara kelompok lain, Monocondylia, hanya mempunyai 1 titik artikulasi. Mandibula biasanya merupakan bagian mulut yang terbesar yang digunakan untuk mengunyah (memotong, menghancurkan, menghaluskan) makanan. Dicondylia meliputi ordo Thysanura dan subkelas Pterygota.
Subclassis | Subclass: Pterygota Lang, 1888 – kelompok serangga bersayap, juga mencakup ordo serangga tak bersayap yang mempunyai nenek moyang yang awalnya merupakan serangga bersayap, yang telah kehilangan sayapnya sebagai hasil dari evolusi. Kelompok pterygotan ini terdiri dari hampir semua serangga dan terbagi dalam 2 kelompok infrakelas, Paleoptera dan Neoptera.
Infraclassis | Infraclass: Neoptera Wulp, 1890 – kelompok serangga yang dapat melenturkan sayapnya melewati perut mereka; meliputi hampir semua jenis serangga bersayap. Hal ini berbeda dengan kelompok lain, Paleoptera, yang tidak dapat melenturkan sayapnya dengan cara seperti itu. Secara umum Neoptera dikelompokan menjadi adalah Exopterygota - serangga hemimetabolous, di mana sayap sudah terlihat sebelum tahap dewasa dan tidak ada pupa atau tahap kepompong yang terjadi, dan Endopterygota, serangga holometabolous di mana sayap berkembang di dalam tubuh selama tahap larva dan hanya menjadi pelengkap eksternal selama tahap pupa atau kepompong.
Superordo | superorder: Endopterygota Sharp, 1898 – kelompok serangga yang mengalami metamorfosis sempurna, dikenal juga sebagai Holometabola; kelompok serangga dari subkelas Pterygota ini mengalami proses metamorfosis yang radikal, dimana siklus hidupnya 4 tahapan, yaitu telur, larva, pupa atau chrysalis (kepompong) dan serangga dewasa dimana larva atau serangga mudanya mempunyai bentuk dan prilaku yang sangat berbeda dengan serangga dewasa. Hal ini disebut sebagai holometabolisme atau metamorfosis sempurna. Mempunyai sekitar 850.000 spesies hidup yang ada di antara sebelas ordo, meliputi serangga seperti kupu-kupu, lalat, kutu, lebah, semut dan kumbang. Endopterygota dibedakan dari Exopterygota (atau Hemipterodea) berdasarkan cara perkembangan sayapnya. Endopterygota (secara harfiah berarti "bentuk sayap di dalam") mengembangkan sayap di dalam tubuh dan menjalani proses metamorfosis yang rumit yang melibatkan tahap kepompong. Exopterygota ("bentuk sayap di luar") mengembangkan sayap di luar tubuh mereka dan tidak melalui tahap kepompong. Endopterygota terdiri dari ordo: Hymenoptera (semut, lebah, dll), Coleoptera (kumbang), Strepsiptera (parasit bersayap putar (twist)), Raphidioptera (snakeflies), Megaloptera (alderflies, dll), Neuroptera (net-veined insects), Mecoptera (scorpionflies, dll), Siphonaptera (kutu), Diptera (lalat), Trichoptera (caddisflies) dan Lepidoptera (kupu-kupu dan ngengat).
Ordo | Order: Lepidoptera Linnaeus, 1758 - bangsa kupu-kupu dan ngengat (butterflies and moths); kelompok serangga dengan penyebaran terluas dan paling dikenal di dunia, meliputi ngengat dan kupu-kupu (disebut lepidopteran). Terminologinya diperkenalkan oleh Linnaeus pada tahun 1735 dan diambil dari bahasa Yunani kuno. Lepidoptera artinya adalah "scaled wings" atau "bersayap sisik" (lepis=sisik dan pteron=sayap). Kelompok ini terdiri dari sekitar 174.250 spesies dalam 126 famili dan 46 superfamili. Spesies lepidopteran ini mempunyai lebih dari 20 ciri khusus. Ciri-ciri kupu-kupu dan ngengat yang paling menonjol adalah 'sisik' yang menutupi seluruh tubuh dan sayapnya, dan sebuah probosis, mulut penghisap yang seperti sedotan spiral. 'Sisik-sisiknya' merupakan 'bulu' yang telah termodifikasi dan menjadikan kupu-kupu dan ngengat mempunyai corak dan pola warna yang sangat beragam.
(unranked): Rhopalocera – kelompok kupu-kupu. Rhopalocera dan Heterocera merupakan terminologi tidak resmi pada taksonomi dari Lepidopteran yang digunakan untuk memformalkan perbedaan antara kupu-kupu dan ngengat. Meskipun aturan untuk membedakan kelompok-kelompok ini tidak sepenuhnya kaku, tetapi salah satu petunjuk yang sangat baik adalah bahwa kupu-kupu memiliki antena tipis dan (dengan satu pengecualian) bulatan kecil atau klub di ujung antenanya. Sementara antena ngengat bisa sangat bervariasi dalam penampilan, tetapi tidak mempunyai klub di ujung antenanya. Hal itulah yang menjadi dasar dari pemberian nama: "club-antennae" (Rhopalocera, antena dengan klub) atau "varied-antennae" (Heterocera, antena yang bervariasi). Rhopalocera meliputi Papilionoidea (true butterflies/kupu-kupu sejati), Hesperiidae (skippers/kupu-kupu skipper), and Hedylidae (butterfly moths/kupu-kupu ngengat).
Foto Hasil Jeprat Jepret hape dan Posting Kupu-kupu
Referensi:
- en.wikipedia.org/wiki/Eukaryota
- en.wikipedia.org/wiki/Unikont
- en.wikipedia.org/wiki/Opisthokonta
- en.wikipedia.org/wiki/Holozoa
- en.wikipedia.org/wiki/Filozoa
- en.wikipedia.org/wiki/Animal
- en.wikipedia.org/wiki/Eumetazoa
- en.wikipedia.org/wiki/Bilateria
- en.wikipedia.org/wiki/Nephrozoa
- en.wikipedia.org/wiki/Protostome
- en.wikipedia.org/wiki/Ecdysozoa
- en.wikipedia.org/wiki/Panarthropoda
- en.wikipedia.org/wiki/Arthropod
- en.wikipedia.org/wiki/Hexapoda
- en.wikipedia.org/wiki/Insect
- en.wikipedia.org/wiki/Lepidoptera
- en.wikipedia.org/wiki/Pterygota
- en.wikipedia.org/wiki/Neoptera
- en.wikipedia.org/wiki/Butterfly
- en.wikipedia.org/wiki/Differences_between_butterflies_and_moths
- id.wikipedia.org/wiki/Eukariota
- id.wikipedia.org/wiki/Animal
- id.wikipedia.org/wiki/Bilateria
- id.wikipedia.org/wiki/Ecdysozoa
- id.wikipedia.org/wiki/Arthropoda
- id.wikipedia.org/wiki/Serangga
- id.wikipedia.org/wiki/Lepidoptera
- taxonomicon.taxonomy.nl/TaxonTree.aspx?id=29377&tree=0.1
- www.biolib.cz/en/taxonposition/id16868/
- ebi1.uniprot.org/taxonomy/7088
Klasifikasi Ilmiah Kupu-Kupu, Ordo Lepidoptera
http://bangnian.blogspot.com/2011/09/klasifikasi-ilmiah-kupu-kupu.html
http://bangnian.blogspot.com/2011/09/klasifikasi-ilmiah-kupu-kupu.html
0 komentar:
Posting Komentar