Bapak pucung (Dysdercus cingulatus) atau Red Cotton Bug merupakan hama, baik serangga muda maupun dewasa, yang menyerang tanaman dari keluarga Malvaceae (kapas, rosela, dan okra) serta keluarga Bombacaceae (kapuk randu).
Badan bapak pucung berwarna merah dengan panjang 11 - 17 mm dan lebar 4,5 mm. Di belakang kepala dan perut ada garis putih dan hitam. Pada sayapnya yang barwarna cokelat terdapat sepasang bercak hitam. Nimfanya berwarna merah cerah dan hidup berkelompok.
Telur bapak pucung biasanya diletakan dibawah tanaman inang atau di tempat yang terlindung pada lubang kecil. Lubang tersebut kemudian ditutup dengan butiran tanah atau serasah. Jumlah telur sekitar 100 yang dibagi dalam 8 kelompok. Untuk perkembangannya, telur perlu kelembaban yang tinggi. Jika keadaan kering, telur akan mati. Telur menetas dalam 5 hari pada suhu 27 derajat Celcius, atau 8 hari pada suhu 23 derajat Celcius.
Nimfa akan mengalami beberapa kali proses pergantian kulit atau ekdisis. Tiap tahapan diantara pergantian kulit itu disebut instar. Nimfa bapak pucung mengalami 5 kali instar. Warna nimfa yang telah dewasa penuh adalah merah dengan bercak hitam pada sayapnya. Panjang nimfa 10-15 mm. Lamanya periode nimfa adalah 21 hari pada suhu 27 derajat celcius, atau 35 hari pada suhu 23 derajat celcius. Masa perkawinan bapak pucung 2-6 hari dan mulai bertelur 3-8 hari kemudian.
Lalat parasit Tachinid merupakan salah satu musuh alami bapak pucung yang menyerang nimfa dari instar kelima dan bapak pucung dewasa. Lalat ini meletakan telurnya pada badan nimfa atau bapak pucung dewasa.
Selain lalat parasit Tachinid, predator dari Reduviidae (genus Phonoctonus) juga merupakan musuh alami bapak pucung. Bentuk dan rupanya hampir meyerupai bapak pucung, hanya saja badannya lebih pendek. Predator ini banyak terdapat di Afrika.
Selain itu, burung dan ayam pun suka memangsa bapak pucung.
Klasifikasi ilmiah Dysdercus cingulatus - Bapak Pucung - Red Cotton Bug
Superregnum | Superkingdom/Domain: Eukaryota Whittaker & Margulis, 1978 – eukariota (eukaryotes); organisme yang mempunyai sel kompleks yang terbungkus dalam membran, meliputi hewan, tumbuhan, dan jamur—yang kebanyakan multiselular—serta berbagai mikro organisme lain yang bukan hewan, tumbuhan atau jamur yang diklasifikasikan secara kolektif sebagai protista (banyak di antaranya mempnyai sel tunggal atau uniselular). Organisme-organisme lainnya, misalnya bakteri, yang tidak mempunyai nuklei (membran sel) dan struktur sel kompleks lainnya disebut prokariota. Ciri-ciri sel eukariota antara lain sel eukariota memiliki ukuran yang lebih besar dari prokariota dan memiliki bagian-bagian sub-selular yang disebut dengan organel dan sitoskeleton yang terdiri atas mikrotubulus, mikrofilamen dan filamen antara. Berbeda dengan prokariota, DNA eukariota disimpan dalam kumpulan kromosom yang tersimpan di dalam nuklei yang terbungkus membran nuklei. Selain melakukan pembelahan sel secara aseksual, kebanyakan eukariota juga bisa melakukan reproduksi seksual melalui proses fusi sel, yang tidak ditemukan pada prokariota.
Regnum | Kingdom: Animalia Linnaeus, 1758 – Hewan atau binatang (animals); kelompok utama dari organisme eukariotik yang mempunyai sel banyak (multiselular) yang terorganisasi dalam fungsi-fungsi yang berbeda (jaringan). Semua binatang juga adalah heterotrof, artinya tidak bisa membuat energi sendiri, tetapi harus mengambil dari lingkungan sekitarnya. Ciri-ciri hewan atau binatang antara lain mempunyai sel tubuh yang banyak (multiselular), heterotrofik, sel-selnya tidak memiliki dinding sel yang menyokong tubuh dengan kuat, dapat bergerak secara aktif, sebagian besar bereproduksi secara seksual, mempunyai bermacam-macam alat pernafasan tergantung tempat hidupnya, memerlukan makanan untuk tubuh dan berkembang dll.
Phylum: Arthropoda Latreille, 1829 – artropoda (arthropods); hewan tak bertulang belakang (invertebrata) yang mempunyai kerangka luar, tubuh terbagi-bagi dalam beberapa bagian, dan anggota tubuh tambahan lainnya, merupakan filum yang terbesar dalam dunia hewan dimana hampir 90% dari seluruh jenis hewan yang diketahui orang adalah Arthropoda, mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan dan hewan sejenis lainnya. Ciri-ciri Arthropoda antara lain adalah tubuh bersegmen dengan anggota tubuh bersegmen berpasangan; memiliki simetri bilateral (mempunyai atas-bawah, depan-belakang); mempunyai kerangka luar atau eksoskeleton ber-kitin; mempunyai kanal alimentari seperti pipa dengan mulut dan anus; memiliki sistem sirkulasi terbuka; sistem syaraf terdiri atas sebuah ganglion anterior atau otak yang berlokasi di atas kanal alimentari, sepasang penghubung yang menyalurkan dari otak ke sekitar kanal alimentari dan tali syaraf ganglion yang berlokasi di bawah kanal alimentary; pembuangan zat sisa atau ekskresi biasanya oleh tubulus malphigi dan material hasil ekskresi melintas keluar lewat anus; pernafasan atau respirasi dengan insang atau trakhea dan spirakel; tidak mempunyai silia atau nefridia.
Classis | Class: Insecta Linnaeus, 1758 – serangga (insects); kelompok utama dari hewan beruas atau hewan berbuku-buku (Arthropoda) yang meliputi antara lain bangsa capung (Odonata), bangsa belalang (Orthoptera), bangsa kupu-kupu dan ngengat (Lepidoptera), bangsa lalat dan kerabatnya (Diptera), bangsa kepik (Hemiptera), bangsa kumbang (Coleoptera), bangsa semut dan lebah (Hymenoptera) dll. Ciri-ciri serangga adalah memiliki kerangka luar atau eksoskeleton ber-kitin, tubuh terbagi dalam 3 bagian (kepala, dada, dan perut), mempunyai 3 pasang kaki (Hexapoda-berkaki enam), bermata kompon, dan memiliki sepasang antena.
Ordo | Order: Hemiptera Linnaeus, 1758 - bangsa kepik (bugs); dikenal juga sebagai kepik sejati (true bugs) walaupun beberapa anggota Hemiptera bukanlah kepik sejati, dan terkadang nama kepik sejati (true bugs) digunakan dalam lingkup yang lebih sempit lagi yaitu hanya kepada serangga dari subordo Heteroptera saja. Hemiptera meliputi tonggeret (cicadas), kutu daun (aphids), anggang-anggang, walang sangit dll. Ciri-ciri khusus Hemiptera adalah memiliki mulut berbentuk jarum dan tidak mengalami metamorfosis sempurna.
Subordo | Suborder: Heteroptera – Kepik Sejati (true bugs); "Heteroptera" berasal dari bahasa Yunani yang artinya "sayap-sayap yang berbeda", sebagian besar spesiesnya memiliki sayap depan atau forewings yang terdiri dari membran dan bagian yang mengeras (disebut hemelytra), kecuali anggota dari infraordo Enicocephalomorpha yang mempunyai sayap yang keseluruhannya adalah membran.
Familia | Family: Pyrrhocoridae Linnaeus, 1758 – keluarga kepik merah (red bugs), keluarga 'cotton stainers'; serangga dengan lebih dari 300 spesies diseluruh dunia. Pyrrhocoridae berasal dari bahasa Yunani yang artinya kutu yang berwarna merah menyala ('purro' = merah, warna merah api; dan 'koris' = kutu).
Genus: Dysdercus Guérin-Méneville, 1831
Species: D. cingulatus
Binomial name / scientific name / latin name / nama ilmiah / nama latin: Dysdercus cingulatus (Fabricius, 1775) - bapak pucung (red cotton bug)
Synonyms: Cimex cingulatus Fabricius, 1775
Dysdercus megalopygus Breddin, 1909
Lygaeus cingulatus (Fabricius, 1775) Fabricius, 1794
Nama umum:
Indonesia: Bapak Pucung (Jawa)
Inggris: Red Cotton Bug, Cotton Stainer Bug, Red Cotton Stainer, Red Seed Bug of Malvaceae
Belanda: Kapokwants
Perancis: Punaise du cotonnier
Spanyol: Chinche manchadora
Referensi:
- en.wikipedia.org/wiki/Eukaryota
- en.wikipedia.org/wiki/Animal
- en.wikipedia.org/wiki/Arthropod
- en.wikipedia.org/wiki/Insect
- en.wikipedia.org/wiki/Hemiptera
- en.wikipedia.org/wiki/Heteroptera
- en.wikipedia.org/wiki/Pyrrhocoridae
- id.wikipedia.org/wiki/Eukariota
- id.wikipedia.org/wiki/Animal
- id.wikipedia.org/wiki/Arthropoda
- id.wikipedia.org/wiki/Serangga
- id.wikipedia.org/wiki/Hemiptera
- www.biolib.cz/en/taxonnames/id705555/
- books.google.com/books?id=IHkTEjTjTkcC&lpg=PA63&ots=81-aFw5SS9&dq=keluarga%20Pyrrhocoridae&pg=PA63#v=onepage&q=keluarga%20Pyrrhocoridae&f=false
Foto Dysdercus cingulatus - Bapak Pucung - Red Cotton Bug merupakan hasil jeprat jepret hape Sony Ericsson K800i di Depok, Jawa Barat. Klik link berikut untuk melihat foto-foto Bapak Pucung (Dysdercus cingulatus - Red Cotton Bug) kawin.
Klasifikasi Ilmiah Dysdercus cingulatus (Bapak Pucung - Red Cotton Bug)
https://bangnian.blogspot.com/2011/08/dysdercus-cingulatus-bapak-pucung-red.html
2 komentar:
Terimakasih
ini sumber klasifikasinya dimana ya kak? mohon bantuannya untuk dijawab. karena dari ITIS buka cingulatus. terimakasih
Posting Komentar